Kamis, 05 Januari 2012

TOXOPLASMOSIS

PENGERTIAN TOXOPLASMA
        Toxoplasma adalah: Penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Dapat menyerang segala jenis hewan herbivora ; carnivora, omnivora maupun manusia. Siklus perkembang biakan sexualnya hanya terjadi di dalam USUS KUCING maka KUCING SEBAGAI INDUK SEMANG TETAP atau HOSPES DIFINITIF.
        Toxoplasma adalah Zoonosa penting pada manusia khususnya WANITA HAMIL / MENGANDUNG, karena dapat menimbulkan kelainan bawaan ( CONGINETAL ) pada janin yang dikandungnya atau yang dilahirkan. 

SIKLUS HIDUP TOXOPLASMA.
1. BENTUK TROPOZOIT / PROLIFERATIF.
       Adalah bentuk DEWASA yang pada pengecatatan terlihat intinya berwarna MERAH dengan sitoplasma berwarna BIRU terdapat didalam JARINGAN TUBUH HOSPES pada kejadian INFEKSI AKUT BERLANGSUNG.
2. BENTUK PSEUDOCYSTA.
     Pada bentuk ini Toxoplasma terdapat hampir disemua jaringan tubuh penderita pada saat bersifat INFEKSI KRONIS. Pada siklus inilah Toxoplasma dapat menular ke hewan CARNIVORA atau MANUSIA yang memakan daging penderita / tercemar parasit.
3. BENTUK OOCYSTA.
        Pada bentuk inilah parasit terdapat didalam SEL MUCHOSA USUS HALUS KUCING dan akan dikeluarkan bersama kotoran. Siklus ini sangat penting pada penularan PER-ORAL.
Jadi KUCING memegang peranan penting sebagai PENGHASIL dan PENYEBAR bentuk oocysta ke lingkungan sekitarnya.
     SIFAT TOXOPLASMA GONDII BENTUK OOCYSTA :
     a. SEGERA MATI DILUAR TUBUH, BERSIFAT OBLIGAT INTRASELULER.
    b.MUDAH MATI KARENA PEMANASAN, KEKERINGAN, PEMBEKUAN DAN PENCAIRAN    (THAWING ).

PENULARAN PENYAKIT.
• bahwa infeksi melalui kontak langsung atau menelan oocysta yang baru keluar bersama kotoran SANGAT KECIL TERJADI karena oocysta harus mengalami proses sporulasi 3 – 5 hari untuk menjadi INFEKTIF. Artinya KONTAK LANGSUNG DG KOTORAN YG MASIH SEGAR TIDAK DAPAT MENIMBULKAN INFEKSI.
• OOCYSTA dapat hidup di tanah selama berbulan bahkan bertahun-tahun. Jadi penularan dengan oocysta yang sudah bersporulasi sering terjadi secara PERORAL apabila hewan lain atau manusia kontak dengan tanah, memakan tanaman yang berasal dari TANAH YANG TERCEMAR OLEH KOTORAN KUCING.

GEJALA PENYAKIT
1. Pada Anjing dan Kucing :
       Kebanyakan kasus bersifat TOXOPLASMIASIS berubah jadi TOXOPLASMOSIS bila daya tahan tubuh menurun / menurunnya tingkat kekebalan. Adapun gejala klinis yang terlihat tergantung dari jaringan tubuh yang terinfeksi :
õ Pada Jaringan Paru2 : DEMAM, BATUK, SESAK NAFAS dan keluarnya eksudath bersifat serous hingga muchopurulent;
õ Pada Jaringan Pencernaan : ANOREXIA, DIARE, KOLIK dan terjadinya DEHYDRASI.
õ Pada Jaringan Syaraf : ATAXIA, TREMOR, KEJANG-KEJANG, JALAN KAKU dan DEPRESI /APATIS.
õ Pada Jaringan Mata : RENITIS, IRIDOCYLITIS, KEBUTAAN.
2. Pada Manusia.
Biasanya pada orang dewasa bersifat TOXOPLASMIASIS, atau hanya menunjukkan gejala radang saluran nafas, namun kejadian
 PADA USIA REPRODUKSI AKAN MENGGANGGU FERTILITAS.
 PADA USIA KEHAMILAN USIA MUDA : ABORTUS dan KELAHIRAN PREMATUR.
 PADA KEHAMILAN USIA CUKUP BULAN KELAHIRAN SPONTAN BISA TERJADI DENGAN GEJALA INFEKSI BERAT : HYDROCEPHALUS, KELAINAN PADA MATA dan TELINGA.

KEJADIAN PENULARAN
• OOCYSTA dari kotoran hospes difinitif ( KUCING ) tertelan melalui mulut lewat makanan yang tercemar;
• Makan daging yang dimasak setengah matang dari hewan yang ter- infeksi dan mengandung PSEUDOCYSTA.
• Secara CONGINETAL yaitu penularan dari IBU HAMIL kepada BAYI didalam kandungannya e HYDROCEPHALLUS dll.
Tingkat kejadian di atas sangat tergantung pada : JUMLAH PARASIT YANG TERTELAN, DAYA TAHAN TUBUH PASIEN & PATHOGENESIS PARASIT[ pada penderita HIV / AIDS, TUMOR dan bayi pada usia kandungan dibawah 6 bulan biasanya kejadiannya lebih berat.

PENANGANAN KASUS
PADA IBU HAMIL.
1. Segera lakukan UJI SEROLOGIK untuk menentukan derajat infeksi apabila infeksi ringan dapat segera diobati, pemeriksaan ini terus dilakukan secara berkala untuk memonitor keberhasilannya.
2. Lakukan USG untuk melihat adanya kelainan pada JANIN, bila kelainan berat dan terjadi pada usia kehamilan muda dapat saja dilakukan PENGAKHIRAN KEHAMILAN ( triwulan 1)
3. Bila bayi telah lahir dengan menunjukkan kelainan maka harus dilakukan PENGOBATAN dan ADVIS.

SARAN dan ADVIS : BUMIL
MASAKLAH DAGING SECARA MATANG.
JANGAN MENYENTUH SELAPUT LENDIR MULUT ATAU MATA WAKTU MEMEGANG DAGING MENTAH.
CUCI TANGAN SETELAH MEMEGANG DAGING.
HINDARI KONTAK DENGAN TEMPAT YANG DIDUGA TERKONTAMINASI KOTORAN KUCING ( KOTORAN HEWAN PIARAAN DIBAKAR / DIBUANG ).
GUNAKAN SARUNG TANGAN KATER / PLASTIK SAAT BERKEBUN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar